Kali ini saya mau cerita pengalaman saya menjelajahi salah satu surga di ujung Kalimantan Timur, yaitu Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Perjalanan saya dimulai hari Rabu tanggal 25 November 2015, berangkat jam 7.00 pagi dari Samarinda menuju ke Balikpapan. Sekitar jam 11.00 pagi saya dan teman - teman sampai di Bandara Sepinggan balikpapan, langsung menuju tempat check-in, serta menunggu waktu boarding di ruang tunggu. Keberangkatan pada hari itu menggunakan pesawat Wings Air dengan tujuan Bandara Kalimarau, Berau. Setelah waktu boarding tiba, maka kami segera memasuki pesawat untuk terbang ke berau. Penerbangan menggunakan Wings Air lumayan lancar karena didukung oleh cuaca yang cerah.
Mba Dinda di Bandara |
Setelah terbang selama kurang lebih 1 jam, alhamdulillah kami mendarat dengan selamat di bandara Kalimarau. Setelah mendarat kami langsung menuju penginapan Berau Plaza Hotel untuk rehat sebentar, dan menginap semalam, sebelum esok harinya berangkat ke wilayah Tanjung Batu. Sore hingga malam hari saya beserta rekan berkeliling kota Berau untuk sekadar jalan ataupun membeli beberapa cenderamata untuk oleh - oleh keluarga tersayang maupun kerabat.
Keesokan harinya, hari kamis tanggal 26 November 2015, sekitar jam 7 pagi kami segera turun ke ruang makan hotel untuk sarapan pagi. Menurut saya, makanan di hotel ini biasa saja, meskipun terdapat menu yang lumayan beragam, dan satu lagi kekurangannya, kurangnya tempat duduk, sehingga sebagian tamu hotel ada yang tidak kebagian tempat duduk untuk sarapan pagi. Selain itu di hotel ini juga terdapat fasilitas club malam, saya tidak tahu persisnya seperti apa club malam tsb, namun saya hanya mendengar dentuman musik yang terdengar hingga kamar tempat saya menginap yang membuat saya dan rekan susah sekali untuk tidur karena dentuman suara bassnya yang sungguh sangat mengganggu. Sekitar pukul 01.00 malam terdengar dentuman suara bass musiknya sudah berhenti, barulah saya dapat tidur nyenyak. Saran saya, ketika menginap dan tidak ingin terganggu dengan riuhnya suara musik club, jangan memilih kamar yang terlalu belakang, pilihlah kamar yang paling depan, sehingga tidur anda tidak akan terganggu. Sehabis sarapan pagi di hotel, sekitar jam setengah 8 pagi saya berserta rekan saya bergegas menuju Tanjung Batu,
Setelah menempuh lama perjalanan kurang lebih 2,5 jam dari pusat kota berau menuju ke Tanjung Batu dengan jalanan yang sangat berkelok kelok, kami sampai di tanjung batu. Saran saya bagi yang mudah mabuk jangan lupa untuk mengkonsumsi obat anti mabuk ya, kalau tidak ingin pusing ataupun muntah di pertengahan perjalanan.
Setelah menempuh lama perjalanan kurang lebih 2,5 jam dari pusat kota berau menuju ke Tanjung Batu dengan jalanan yang sangat berkelok kelok, kami sampai di tanjung batu. Saran saya bagi yang mudah mabuk jangan lupa untuk mengkonsumsi obat anti mabuk ya, kalau tidak ingin pusing ataupun muntah di pertengahan perjalanan.
On the Way dari Berau menuju Tanjung Batu :) |
Setelah sampai di Tanjung batu, langsung saja kami menuju ke Pelabuhan Tanjung Batu untuk carter speed boat menuju Pulau Derawan. Untuk biaya carter speed boat saya kurang tahu, karena semua akomodasi dan transport sudah ditanggung, jadi saya tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Heheeee
Kurang lebih setengah jam menaiki speed boat dengan cuaca yang lumayan bersahabat, alhamdulillah kami tiba juga di Pulau derawan. Wah pertama kali tiba disana yang saya lihat adalah hamparan pasir putih, air laut yang bening, biru, sehingga banyak biota laut seperti karang - karang, ikan yang terlihat dengan jelas, dan tak luput pula berbagai cottage dan penginapan di sepanjang pantai. Kamipun bergegas menuju penginapan ala cottage yang berada di atas laut di pinggiran pantai derawan untuk meletakkan koper barang kami dan beristirahat sejenak.
Kami menginap di Reza cottage, pendapat saya cottage ini cukup nyaman untuk ditinggali meskipun bangunannya hanya terbuat dari kayu. Kamar mandi bersih dan disediakan handuk serta sabun mandi, tempat tidurpun bersih, serta sudah dilengkapi teras depan, teras belakang, dan ac. Setiap hari kita juga akan mendapat snack serta minuman gratis. Lewat teras depan maupun belakang kita pun dapat melihat langsung ikan - ikan maupun penyu penyu yang berenang di bawah penginapan. Karena air cukup bening dan bersih, binatang laut dan biota laut terlihat jelas dari atas. Saran saya, jangan lupa untuk berenang, diving atau sekedar berendam alias nyebur di sana, menikmati pemandangan di bawah laut yang sangat indah. Biaya untuk sewa alat menyelam atau diving seperti sepatu katak, kacamata renang, jaket pelampung dan selang pernapasan untuk diving satu set nya adalah sekitar 75ribu. Jangan lupa untuk ditawar yah, apalagi kalau kalian berangkat beramai - ramai tentu harga penyewaan alat tsb bisa ditawar lebih murah lagi. Dan sekali sewa pun bisa dipakai sampai esok harinya, jangan lupa untuk digunakan semaksimal dan sepuas mungkin yah agar tidak menyesal di kemudian harinya. Bagi yang tidak bisa berenang tidak usah khawatir karena dapat menggunakan jaket pelampung, jadi tidak usah khawatir akan tenggelam yah. :)
Setelah siang hari hingga sore menjelang senja puas bermain air di laut, ngejar penyu dan tak lupa untuk berfoto - foto ria, kami kembali ke penginapan untuk istirahat. Sore hari kami berkeliling pulau untuk sekedar melihat - lihat suasana serta membeli oleh - oleh di toko souvenir di sana. Harga untuk souvenir beragam mulai dari yang murah seperti gantungan kunci yang berharga ribuan sampai yang agak mahal pun semua ada. Yang ingin membeli kaos - kaos bertuliskan derawan juga bisa. Ada beberapa toko yang menjual berbagai souvenir, jangan lupa untuk pintar - pintar menawar harga yah, agar bisa mendapat harga yang lebih murah dan ramah di kantong kamu hehee. Oleh - oleh khas derawan yang paling banyak diburu orang adalah kulit penyu yang sudah diolah menjadi gelang dsb, harga nya pun lumayan mulai dari 25rban yang berukuran kecil, mungkin jika kamu membeli dalam jumlah banyak harga yang didapat bisa lebih murah.
Keesokannya, hari jumat, pagi - pagi kami sarapan nasi kuning khas derawan, yaitu nasi kuning menggunakan lauk ikan trekulu, lumayan enak hhe, karena di Samarinda jarang yang menggunakan ikan tsb menjadi lauk nasi kuning. Ikan yang umum digunakan sebagai lauk nasi kuning di Samarinda adalah ikan gabus.
Setelah menyantap sarapan, kami kembali lagi untuk bermain air di laut di depan cottage kami. Hari terakhir untuk cebar cebur dan menikmati keindahan panorama laut derawan dari pagi hingga menjelang siang hari. Berkejar - kejaran dengan penyu yang pemalu. Lumayan banyak penyu yang berada di perairan di sana, namun ketik dikejar, penyu tersebut cepat sekali berenang kabur, padahal pengen banget rasanya memegang penyu asli langsung di dalam perairan derawan. Setelah hari mulai agak siang kamipun selesai bermain air dan kembali ke penginapan untuk mandi dan makan siang. Setelah makan siang kami bergegas untuk berkeliling pulau dari ujung ke ujung pulau derawan. Yahh, pulau derawan ternyata tidak terlalu besar kok, namun cukup lelah juga untuk berkeliling ke tiap sudut pulau. Tidak lupa untuk mengabadikan momen pula di setiap sudut pulau. Setelah puas berkeliling kami kembali ke penginapan untuk mandi dan makan malam.
Malam terakhir di derawan kami menyantap menu cumi - cumi yang konon katanya khas dari pulau derawan. Rasanya agak berbeda dari cumi - cumi yang biasa saya santap, but overall, maknyuss lah rasanya. hhe.
Hari terakhir di derawan, dari subuh saya dan rekan sekamar, mba dinda sudah siap - siap packing untuk berangkat pulang ke samarinda. Tak lupa pagi hari kami sarapan nasi kuning dengan lauknya yang khas. Pukul 7.00 pagi kami sudah berangkat menggunakan speed boat menuju ke tanjung batu. Cuaca kurang bersahabat, angin cukup kencang, gelombang cukup besar dan hujan gerimis kecil pada hari itu. Ada rasa takut tersendiri karena guncangan menghantam gelombang laut yang sangat terasa, apalagi ditambah diri yang tidak bisa berenang membuat perasaan takut campur aduk khawatir dsb. Namun, pikiran khawatir hanya pikiran saja, setelah kurang lebih setengah jam saya dan rombongan sampai juga di pelabuhan Tanjung Batu. Begitu sampai langsung saja berangkat dengan mobil menuju ke Berau kota. Perjalanan kurang lebih 2,5 jam yang ditempuh hingga tiba di Berau kota, mampir sebentar ke pasar untuk membeli beberapa oleh - oleh. Setelah berbelanja di pasar kami langsung menuju Bandara kalimarau, untuk terbang ke Bandara Temindung kota Samarinda.
Sekitar pukul setengah 4 siang, saya dan rombongan mendarat dengan selamat menggunakan pesawat Kalstar di bandara Temindung Samarinda. Lega rasanya, karena ditengah perjalanan sempat khawatir dengan penerbangan karena sempat dikabarkan bahwa cuaca sedang buruk.
Sekian cerita pengalaman saya menjelajahi pulau Derawan, ingin rasanya kembali lagi kesana suatu saat, semoga dipanjangkan umur, diberi rejeki serta kesehatan agar dapat pergi ke sana lagi yah. Bagi teman - teman yang ingin berlibur ke tempat indah namun dana terbatas, mending ke Pulau Derawan yuk, karena pemandangan di sana gak kalah bagus ama di Maldives (Luar Negeri) kok hhi. Budayakan untuk menghargai kekayaan alam dan wisata negeri sendiri. Hidup Indonesia!! :)
Duduk - duduk menikmati pemandangan |
Nyebur - nyebur di depan Cottage |
Setelah siang hari hingga sore menjelang senja puas bermain air di laut, ngejar penyu dan tak lupa untuk berfoto - foto ria, kami kembali ke penginapan untuk istirahat. Sore hari kami berkeliling pulau untuk sekedar melihat - lihat suasana serta membeli oleh - oleh di toko souvenir di sana. Harga untuk souvenir beragam mulai dari yang murah seperti gantungan kunci yang berharga ribuan sampai yang agak mahal pun semua ada. Yang ingin membeli kaos - kaos bertuliskan derawan juga bisa. Ada beberapa toko yang menjual berbagai souvenir, jangan lupa untuk pintar - pintar menawar harga yah, agar bisa mendapat harga yang lebih murah dan ramah di kantong kamu hehee. Oleh - oleh khas derawan yang paling banyak diburu orang adalah kulit penyu yang sudah diolah menjadi gelang dsb, harga nya pun lumayan mulai dari 25rban yang berukuran kecil, mungkin jika kamu membeli dalam jumlah banyak harga yang didapat bisa lebih murah.
Keesokannya, hari jumat, pagi - pagi kami sarapan nasi kuning khas derawan, yaitu nasi kuning menggunakan lauk ikan trekulu, lumayan enak hhe, karena di Samarinda jarang yang menggunakan ikan tsb menjadi lauk nasi kuning. Ikan yang umum digunakan sebagai lauk nasi kuning di Samarinda adalah ikan gabus.
Setelah menyantap sarapan, kami kembali lagi untuk bermain air di laut di depan cottage kami. Hari terakhir untuk cebar cebur dan menikmati keindahan panorama laut derawan dari pagi hingga menjelang siang hari. Berkejar - kejaran dengan penyu yang pemalu. Lumayan banyak penyu yang berada di perairan di sana, namun ketik dikejar, penyu tersebut cepat sekali berenang kabur, padahal pengen banget rasanya memegang penyu asli langsung di dalam perairan derawan. Setelah hari mulai agak siang kamipun selesai bermain air dan kembali ke penginapan untuk mandi dan makan siang. Setelah makan siang kami bergegas untuk berkeliling pulau dari ujung ke ujung pulau derawan. Yahh, pulau derawan ternyata tidak terlalu besar kok, namun cukup lelah juga untuk berkeliling ke tiap sudut pulau. Tidak lupa untuk mengabadikan momen pula di setiap sudut pulau. Setelah puas berkeliling kami kembali ke penginapan untuk mandi dan makan malam.
Malam terakhir di derawan kami menyantap menu cumi - cumi yang konon katanya khas dari pulau derawan. Rasanya agak berbeda dari cumi - cumi yang biasa saya santap, but overall, maknyuss lah rasanya. hhe.
Hari terakhir di derawan, dari subuh saya dan rekan sekamar, mba dinda sudah siap - siap packing untuk berangkat pulang ke samarinda. Tak lupa pagi hari kami sarapan nasi kuning dengan lauknya yang khas. Pukul 7.00 pagi kami sudah berangkat menggunakan speed boat menuju ke tanjung batu. Cuaca kurang bersahabat, angin cukup kencang, gelombang cukup besar dan hujan gerimis kecil pada hari itu. Ada rasa takut tersendiri karena guncangan menghantam gelombang laut yang sangat terasa, apalagi ditambah diri yang tidak bisa berenang membuat perasaan takut campur aduk khawatir dsb. Namun, pikiran khawatir hanya pikiran saja, setelah kurang lebih setengah jam saya dan rombongan sampai juga di pelabuhan Tanjung Batu. Begitu sampai langsung saja berangkat dengan mobil menuju ke Berau kota. Perjalanan kurang lebih 2,5 jam yang ditempuh hingga tiba di Berau kota, mampir sebentar ke pasar untuk membeli beberapa oleh - oleh. Setelah berbelanja di pasar kami langsung menuju Bandara kalimarau, untuk terbang ke Bandara Temindung kota Samarinda.
Sekitar pukul setengah 4 siang, saya dan rombongan mendarat dengan selamat menggunakan pesawat Kalstar di bandara Temindung Samarinda. Lega rasanya, karena ditengah perjalanan sempat khawatir dengan penerbangan karena sempat dikabarkan bahwa cuaca sedang buruk.
Sekian cerita pengalaman saya menjelajahi pulau Derawan, ingin rasanya kembali lagi kesana suatu saat, semoga dipanjangkan umur, diberi rejeki serta kesehatan agar dapat pergi ke sana lagi yah. Bagi teman - teman yang ingin berlibur ke tempat indah namun dana terbatas, mending ke Pulau Derawan yuk, karena pemandangan di sana gak kalah bagus ama di Maldives (Luar Negeri) kok hhi. Budayakan untuk menghargai kekayaan alam dan wisata negeri sendiri. Hidup Indonesia!! :)
Komentar
Posting Komentar